Thursday, March 6, 2014

Indonesia - Malaysia - Thailand - Kamboja - Vietnam - Singapura - Malaysia - Indonesia ( PART 2 )

Indonesia - Malaysia - Thailand - Kamboja - Vietnam - Singapura - Malaysia - Indonesia ( PART 2 )



Tanggal 13 Febuari 2014


Kita minta dibangunkan sama staf hotel, ternyata tidak di bangunkan. Kacau deh semuanya.
Setelah bangun kita langsung berangkat ke Mo Chit dari Ractnadewi dengan menggunakan skytrain seharga 37bath. Turun dari Stasiun Mo Chit, langsung menuju ke Stasiun Bus dengan menggunakan taxi 70 bath.
Ternyata sangat susah mencari mencari bus tujuan kamboja, karena kebanyakan tidak bisa bahasa inggris dan semua konter bus memakai bahasa Thailand







Setelah bertanya kesana kesini, jalan kesana kesini, akhirnya ada orang yang mengerti bahasa inggris sedikit dan mengantar kita ke loket bus tujuan Aranyaprathet (border). Loket bus no.22 dan jalur bus no.116. Bus berangkat jam 09.30 dan sampai di border Thailand jam 14.00. Biayanya bus 234 Bath.


Bus tujuan Aranyaprathet (border)

Dikarenakan di border itu selalu macet, jadi kita diturunkan supir bus ditempat putar balik, jadi supir busnya tidak perlu bermacet-macet ria.
Turun dari bus sekitar jam 14.00 udara lagi panas-panasnya, belum lagi daerah border itu gersang, berdebu, bau amis dan ditambah diturunkan ditengah jalan, semakin capek rasanya.
Dari tempat diturunkan supir bus itu menuju border Thailand mungkin sekitar 200-300 meter. Setelah masuk imigrasi Thailand, segar rasanya karena ac berjalan normal. Imigrasi Thailand tidak terlalu diperiksa detail-detail sekali. Keluar imigrasi Thailand, terasa lagi terik matahari menyengat.
Untuk anda yang senang berjudi, di perbatasan Thailand - Kamboja ini terdapat banyak sekali casino-casino yang berdiri ditanah Kamboja.


Gapura Border Kamboja

Karena kita menggunakan paspor Indonesia jadi kita tidak perlu membayar visa masuk, jadi tinggal mengisi form imigrasi saja.
Di imigrasi Kamboja ternyata banyak calo yang menawarkan jalur cepat, biayanya 200 Bath/orang. Karena kita tidak menggunakan jasa calo kita terpaksa mengantri sekitar 1 jam, padahal antrian imigrasi juga tidak terlalu panjang sekali. Mungkin saya ada di antrian ke 20. Tetapi mungkin karena mereka menyediakan jasa calo jadi petugas imigrasinya sengaja berlama-lama, sehingga bagi orang yang tidak sabar akan menggunakan jasa calo dan mereka mendapatkan uang sampingan. Ditambah lagi imigrasi Kamboja sangat sangat sangat tidak nyaman, tidak ada ac, hanya ada kipas aja, lantai dari semen, langit-langit pendek, kotor. Intinya selama perjalanan saya keluar negeri, imigrasi Kamboja dari Thailand ini sangat tidak direkomendasikan.


Antri Imigrasi Kamboja

Setelah mengantri sekitar 1 jam, kita berjalan keluar dan disitu ada bus gratis yang akan mengantarkan kita ke tempat semacam terminal, ada ruang tunggunya cukup bagus, tetapi sepi. Dari border ke terminal mungkin sekitar 10 menit.
Setelah sampai di terminal, ternyata disitu cuma ada jurusan yang pertama ke siem riep (angkor wat) dan yang kedua phnom penh. Karena kita harus sampai ke vietnam secepatnya, akhirnya kita memutuskan untuk melewatkan siem riep dan langsung menuju phonm penh biayanya US$15. (Selain Riel Kamboja, US$ juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran).
Yang ditakutkan akhirnya terjadi..... Semua turis berangkat ke siem riep dan hanya kita berdua saja yang berangkat ke phonm penh. Dan bus menuju phonm penh berangkat jam 20.20. Sambil berharap-harap malam cepat datang, kita sambil berdoa agar tidak ada masalah atau tidak ada orang yang mengganggu.


Tiket ke Phonm Penh

Suasana malam di ruang tunggu turis

Suasana malam di ruang tunggu turis

Serem sekali suasana malam di ruang tunggu turis di kamboja. Berharap-harap bus yang tujuan phonm penh segera menjemput. Pukul 20.20 bus tujuan phonm penh datang menjemput.
Harapannya di dalam bus itu banyak turis, jadi biar tenang tidur malam. Harapan tinggal harapan. Pas masuk bus ternyata isinya semua orang lokal dengan beragam wewangian. Huff, serba salah. Mau tinggal takut, mau masuk bus takut juga. Akhirnya kita berdua memutuskan untuk tetap naik bus itu walaupun sedikit takut. Disaat seperti ini terasa sekali bahwa negara kelahiran (Indonesia) ternyata lebih baik dari Kamboja.
Ketika masuk kedalam bus, ternyata sangat susah untuk jalan, karena jalan didalam bus itu semua diisi barang dan ditambah lagi tempat duduk kita itu baris ke 2 dari belakang. Akhirnya kita injak-injak saja itu barang dan orang lokal yang melihat itu tidak ada yang berani marah (mungkin pada tidak bisa bahasa inggris). Jam 04.50 pagi kita sampai di phonm penh. Dari tempat bus berhenti kita naik tuk-tuk dengan biaya $5 dan kita diantar ke tempat bus yang akan membawa kita ke ho chi minh.

Nb. Busnya tidak ada toilet, sehingga bila bus itu berhenti di pool untuk menaikkan orang, kita dikasih waktu untuk ke toilet yang ada di pool tersebut.


Tanggal 14 febuari 2014


Setelah membeli tiket untuk ke ho chi minh seharga $15, kita duduk menunggu pagi, menunggu di jemput bus dan sambil tetap berharap bertemu turis yang satu tujuan yaitu ho chi minh. Matahari mulai bersinar, manusiapun mulai berdatangan, tetapi semua orang lokal yang datang. Sekitar jam 7 pagi ternyata ada beberapa turis yang datang, tetapi tidak lama langsung naik ke bus, entah tujuan kemana, yang pasti bukan ke ho chi minh. Jam 7.45 kita dijemput seperti mobil shuttle untuk menuju ke tempat bus. Kog, bukan bus yang menjemput, pikiran jahatpun terbersit didalam pikiran, tetapi sekali lagi mau tidak mau kita tetap harus naik itu mobil. Ternyata di dalam mobil sudah ada turis, lega sekali. Rasanya seperti menghirup udara setelah menyelam didalam air. Mobil shuttle itu ternyata masih menjemput beberapa turis lagi.
Jam 8.15 bus berangkat ke Ho Chi Minh.
Jam 9.45 bus naik kapal menyeberang sungai, sekitar 5 menit sudah sampai di seberang.








Sekitar jam 11.25 bus berhenti untuk makan di restoran khainam (bus yang kita naiki merknya khainam juga). Setelah keluar dari restoran tersebut banyak casino-casino dipinggir jalan, ini menandakan bahwa perbatasan kamboja - vietnam sudah dekat sekali.
Staf bus mengumpulkan paspor kita untuk dimempermudah pengurusan diperbatasan kamboja - vietnam.
Bersambung

No comments:

Post a Comment